Penumpukan
lemak didalam tubuh akan menyebabkan gizi lebih apabila seseorang memiliki
berat badan yang lebih dibanding berat badan idealnya. Di dalam sebuah keluarga
gizi lebih akan diturunkan oleh generasi sebelumnya ke generasi berikutnya.
Gizi lebih adalah suatu penyakit multi
faktorial yang diduga disebabkan karena terjadinya interaksi antara faktor
genetik dengan faktor lingkungan. Ada beberapa faktor yang diketahui dapat
memengaruhi terjadinya kegizi lebihan
antara lain :
Umur
Pada masa
setengah baya sering terjadi gizi lebih, gizi lebih pada awal kehidupan
menyebabkan perkembangan yang cepat. Anak gizi lebih akan cenderung memiliki
gizi lebih sampai masa lansia.
Pemilihan jenis
dan jumlah makanan yang dikonsumsi berdasarkan hasil dari pendapatan, jika
pendapat meningkat jenis dan jumlah makanan akan mudah untuk diperoleh atau
dibeli. Pendidikan juga mempengaruhi kemakmuran dimasyarakat dan dapat mengubah
gaya hidup dan pola makan. Pola makan akan berubah menjadi praktis dan siap
saji, bila dikonsumsi secara terus-menerus akan menyebabkan kelebihan kalori
yang menimbulkan gizi lebih.
Faktor Lingkungan
Kalori yang
masuk dalam tubuh lebih banyak daripada yang dikeluarkan akan menyebabkan gizi
lebih. Faktor lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi gizi lebih,
jika lingkungan yang selalu menyediakan makanan cepat saji tentu saja
masyarakat akan lebih memilih pola makan ini tanpa memikirkan dampak pada
tubuhnya. Perilaku di lingkungan sebagai model bagi anak yang sedang berkembang
maka harus memperhatikan pola makan sehari-hari. Anak menyukai atau tidak
menyukai sesuatu makanan biasanya dipengaruhi oleh kebiasaan orang
disekitarnya, baik saudara kandung maupun teman-temannya. Usia sekolah anak
mulai mengenal orang-orang diluar keluarganya, mengenal suasana dan lingkungan
baru, pada masa ini anak akan mulai mengenal makanan yang mereka sukai.
Aktivitas Fisik
Banyaknya
energi yang tersimpan dalam tubuh akibat kurangnya aktivitas fisik. Kurang
aktivitas fisik akan menyebabkan gizi
lebih. Menonton TV tidak mengeluarkan energi dan mengurangi waktu untuk
beraktivitas lain, semakin lama menonton TV maka prevalensi gizi lebih akan
meningkat.
Faktor Psikologis
Ketidakstabilan
emosional akan menyebabkan individu cenderung tidak bisa mengontrol diri untuk
memilih makanan yag baik bagi tubuh mereka, keadaan psikologis ini yang dapat
menyebabkan anak menjadi gizi lebih.
Faktor Budaya
Gaya hidup
atau kebudayaan keluarga akan mempengaruhi kebiasaan makan pada keluarga mulai
dari susunan hidangan sampai makanan yang dihidangkan. Budaya juga sangat
mempengaruhi terjadinya kelebuhihan gizi yang menimpa negara maju maupun
masyarakat perkotaan. Gizi lebih erat hubungannya bagi kemakmuran masyarakat.
Di kota besar anak remaja di luar rumah cenderung mengonsumsi makanan fast
food. Makanan siap saji ini sangat diminati dan menjadi daya tarik tersendiri bagi
remaja, hal ini menyangkut gengsi dan image bagi mereka.